Cave Tubing Gua Pindul dan Rafting Sungai Oyoo
Mungkin bila menelusuri gua atau masuk kedalam gua, dan
menyusuri sungai dengan ban atau perahuu karet itu sudah menjadi hal yang
biasa. Namun, kali ini mereka mencoba sesuatu yang berbeda, menelusuri gua yang
dialiri sungai dengan ban karet. (24/01/14) Kali ini Mapala Sylva Fakultas
Kehutanan Unlam Banjarbaru tiba disebuah tempat bernama Gua Pindul, tepatnya di
Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebuah gua yang terkenal dengan sensasi
penelusuran gua menggunakan ban dan pelampung, sambil menyulusuri gelapnya
lorong gua yang dipenuhi hiasan ornament-ornament gua, seperti stalaktit dan
stalakmit yang indah tuk dipandang dan nikmati. Gua Pindul itu sendiri
merupakan rangkaian 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa
Bejiharho, karangmojo.
Selama penyusuran gua, kurang lebih 45 – 60 menit mereka
menyusuri sungai dengan gelapnya lorong gua sepanjang 300 m menggunakan
pelampung, dan kedalamannya hampir mencapai 12 meter. Mereka tidak sendiri, mereka
masuk ditemani pemandu yang sudah paham betul dengan keadaan lokasi gua pindul.
Petualangan menyusuri gelapnya gua pindul ini memadukan aktifitas body rafting dan caving yang di kenal dengan istilah cave tubing.
“Selama kita didalam gua, kita banyak diceritakan oleh
pemandu tentang asal mula gua dan kenapa diberi nama gua pindul, ditambah
mitos-mitos yang menjaidi kisah turun temurun dari masyarakat desa setempat,
dimana berkaitan dengan kisah pengembaa Joko Singulung mencari ayahnya, Gua
Pindul ini berasal dari kata “pipi gebendul” karena si Joko saat masuk ke dalam
gua terbentur oleh batu, ditambah ada beberapa mitos yang dipercayai apabila
terkena air dr oornament tersebut akan terpacncar kecantikannya” Jelas Heni
Mupidatus S. anggota Mapala Sylva yang menjadi peserta penelusuruan Gua Pindul
Mapala Sylva. Bukan hanya itu saja, pemandu juka akan menjelaskan
ornament-ornament sepanjang yang ditemui. Kenikmatann yang berbeda saat melihat
kuasa Tuhan YME menciptakan batu-batu besar yang membentuk ornament-ornament
indah, proses terbentuknya pun tak secepat yang dikira, perlu puluhan bahkan
ratusan tahun untuk menjadi sebuah ornament. Dengan tangan-tangan kecil lainnya
diatap-atap gua terlihat lukisan alami yang dihasilkan oleh kelelawar-kelelawar
yang menjadi penghuni gua.
Setelah menikmati indahnya gua pindul, kali inii mereka
disajikan dengan petualangan mengarungi sungai oyoo sepanjang 5-6 km dengan
arus yang lumayan besar dan banyak terdapat batu-batuan sungai. Di sungai oyoo
terdapat air terjun yang tingginya kurang lebi 10 meter, menjadi salah satu
keindahan sungai oyoo.
“Sensasinya memang berbeda, menelusuri gua dengan cave tubing ini menjadi suatu pengalaman
ditambah ilmu baru dimana pemandu menjelaskan secara detile tentang gua, bukan
hanya sensasi dalam gua yang saya dapatkan, sensasi saat terjun dari atas air
terjun juga sangat menyenangkan. Ini salah satu tempat wisata dan tempat
belajar tentang alam yang bagus, apalagi tempat ini sangat memikat wisata asing
dan local untuk datang, seperti halnya kami (Mapala Sylva)” Jelas Rizky Surya
Negara, anggota Mapala Sylva.
Tariff yang ditawarkan tak begitu mahal, hanya membayar
30.000,- per orang, untuk rafting 45.000,- dan apabila ingin memakai jasa
dokumentasi di dalam gua, maka kita bisa menyewa 100.000,- per kegiatan
pengambilan foto. Fasilitas yang disedikan diantaranya perlengkapan cave tubing, pemandu, kudapan setelah
pengarungan selesai. Heni, Rizky, Ade, Lutfhianita, Nina, Putri dan Windi
meyakinkan bahwa bukan pilihan yang salah apabila ingin melakukan cave tubing
di Gua Pindul, sangat menyenangkan dan menjadikan sebuah sensasi baru yang
wajib dirasakan. (yumpe)
Komentar
Posting Komentar